Palugada

Melanjutkan sedikit tulisan saya kemarin mengenai generalis, saya jadi ingat tentang sebuah istilah “learning transfer”.

Learning transfer artinya memindahkan pengetahuan dari suatu area, ke dalam area yang sama sekali baru. Contoh: bayangkan saja 2 area yang berbeda, misalkan dekorasi rumah VS perkebunan sawit. Apa yang bisa dikaitkan di sana?

Kalau Anda ingin menjadi generalis yang biasa-biasa aja, maka Anda cukup berdamai dengan sekedar memahami permukaan. Tapi bagi generalis yang serius menggali kapasitasnya, mereka akan mencoba menggali lebih dalam. Mereka akan melakukan deep-learning.

Mari belajar sebentar dengan Gunpei Yokoi, inventor Nintendo Console. Sekedar catatan, Yokoi bukan orang yang ahli teknis elektronik sama sekali, meskipun dia sarjana elektro. Dia seorang pengangguran dengan berbagai hobi: piano, dansa, bengkel, tamiya, dsb.

Yokoi direkrut oleh Nintendo yang saat itu sedang masih berbisnis kartu, dan ingin mengembangkan bisnisnya ke arah yang baru; bersaing dengan brand yang sudah lebih besar seperti Sega dan Bandai.

Seiring waktu, dalam proses pengembangannya, Yokoi punya prinsip yang menarik. Prinsip dia adalah: “lateral thinking with Withered Technology”. Maksudnya, berpikir out of the box dengan teknologi yang sudah ada dan populer sekarang. Bahasa lebih simpelnya lagi: bikin sesuatu yang berbeda dan unik dengan apa adanya yang kita punya sekarang.

Prinsip ini berbuah manis. Hasil karyanya berkali-kali meledak di pasaran, berhasil menjual Gamewatch yang secara teknologi jauh ketinggalan dengan Sega, tapi saking uniknya, penjualannya melebihi Sega. Ini titik awal munculnya banyak game console portable di dunia.

Pernah dia sekali waktu mencoba melawan prinsipnya. Membangun mainan yang super high tech. Akibatnya apa? Flop di pasaran. Rugi besar.

Perhatikan: Yokoi memahami secara deep bagaimana teknologi game bekerja, tapi di saat bersamaan dia juga memahami secara deep bagaimana fundamental game dibangun. Coba renungkan, belum tentu ahli elektronik memahami game, tapi juga belum tentu ahli game memahami elektronik. Ada 2 yang disatukan, sehingga memunculkan sintesis.

Sintesis hanya bisa terjadi pada tahap akhir setelah Anda memroses informasi. Tidak bisa dishortcut. Setelah ketemu deep understanding, baru bisa mensintesis.

Orang-orang ini dikenal secara kekinian dengan sebutan: expert generalist. Kalau dulu disebutnya, polymath. Contohnya hari ini yang paling populer: Elon Musk. Seorang polymath sejati.

Tapi kalau Anda memilih yang biasa-biasa aja sekedar tau banyak di permukaan tanpa mengerti esensinya, mungkin dunia mengenalnya dengan: palugada. Contohnya… banyak. Mungkin termasuk saya 🫢🤣

Istilah yang pertama akan membuat Anda punya hasil karya yang maestro, tapi yang kedua akan membuat Anda.. ya biasa-biasa saja..😬😬🔥

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top