4 Jenis Tipe Masalah

Ada banyak cara kita untuk menjadi ruwet dalam menjalani kehidupan. Ibarat dalam perang, seringkali kita dicegat oleh musuh berupa masalah yang harus dipecahkan setiap hari. Ada masalah yang bisa diselesaikan dalam hitungan menit atau jam, tapi ada juga masalah yang bertahun-tahun tidak selesai.

Gagal memetakan masalah akan membuat masalah kecil jadi berlarut-larut dan terkesan besar. Agar tidak menjadi kacau, kita perlu alat berpikir sebelum masuk pada proses pemecahan masalah itu sendiri.

Kabar baiknya, ada seorang peneliti bernama Dave Snowden yang menciptakan alat berpikir yang sangat berguna dalam memecahkan masalah. Namanya Cynefin Framework.

Snowden mengajarkan bahwa sebelum kita memecahkan masalah, ada baiknya kita paham terlebih dulu, masalah yang sedang kita hadapi ini adalah tipe masalah yang bagaimana.

Daftar Isi

Tipe 1. Simple problem.

Simple problem adalah tipe masalah yang pemecahannya sederhana. Sederhana artinya tidak membutuhkan skill khusus, atau skill tersebut dapat dipelajari dalam waktu yang relatif singkat.

Contoh paling sederhana adalah memasak air atau menggoreng telur. Ini masalah yang mudah dipecahkan. Maksud saya begini, pokoknya asal digoreng, selesai. Memang ada orang yang bisa menggoreng dengan sangat indah dan keren, tapi itu proses refine yang diulang-ulang akhirnya mencapai titik best practice. Semua orang kalau mengulang-ulang dan berlatih terus, lama-lama akan bisa. Kira-kira begitu.

Tipe 2. Complicated problem.

Ini adalah tipe masalah yang penyelesaiaannya membutuhkan ilmu/skill khusus tambahan. Tidak bisa sekedar berlatih, tapi juga harus menguasai ilmu lain.

Contoh paling mudah adalah membangun rumah. Untuk menyelesaikannya Anda membutuhkan multi-disiplin ilmu; mulai dari sipil, perpipaan, kelistrikan, dsb. Langkah penyelesaiannya memiliki tingkat kepastian yang tinggi jika ilmu dan skillnya terpenuhi.

Apakah bisa dicopas solusinya? Bisa. Maksudnya, rumah yang satu bisa dicopas ke rumah yang kedua, ketiga, dan seterusnya.

Tipe 3. Complex problem

Nah ini agak beda. Masalah tipe ini bersifat sangat multi-dimensi dan multi-variabel. Solusi yang sama untuk kasus yang sama, bisa jadi tidak sama hasilnya.

Misal masalah KDRT. Masalahnya sama nih, ada istri yang dipukul suaminya. Tapi solusinya bisa berbeda-beda. Ada yang masih tetap lanjut, ada yang bercerai. Penyebab masalahnya berbeda-beda, bisa termanifestasi dalam wujud masalah yang sama.

Contoh lainnya adalah membangun bisnis. Ada mentor yang mengajarkan bahwa cara dia tinggal copas pasti berhasil, sehingga orang berbondong-bondong ikut materinya. Eh pas solusinya dicopas, ternyata hasilnya berbeda. Ribut lah antara guru dan murid. Sering kan dengar kasus sejenis ini?

Background yang berbeda, pelaku yang berbeda, bisa mempengaruhi bagaimana solusinya bekerja.

Cara menyelesaikan masalah ini adalah dengan cara mencoba dan mendengarkan pengalaman sebanyak mungkin orang yang memiliki wujud masalah yang sama. Semakin banyak referensi yang kita miliki, akan semakin kaya sudut pandang kita, kaya alat penyelesaian kita, yang berujung pada semakin works hasil problem solving kita.

Tipe 4. Chaos problem

Terakhir chaos problem. Ini tipe masalah yang ciri-cirinya adalah mendadak dan tiba-tiba. Sebelum masuk ke problem solving, cara penyelesaiaannya adalah menurunkan chaos-nya terlebih dahulu.

Misal pandemi 2020. Situasi dunia mengalami chaos. Belum sempat berpikir solusi vaksin, pemerintah kita harus berpikir dulu bagaimana caranya memberi makan warganya karena PHK dimana-mana.

Nah pola pikir pencarian solusi untuk menghadapai masalah yang chaotic begini adalah membuat segala sesuatunya terkendali dulu; tidak berdampak ke mana-mana. Tindakan segera dan terukur agar situasi aman.

Setelah semua aman, baru berpikir solusinya lebih mendalam. Biasanya masalah di tipe chaos ketika sudah diredakan akan bergeser ke ketiga tipe lainnya.

Demikianlah 4 tipe masalah menurut Snowden.

Menyelesaikan masalah tanpa mengetahui ia berada di kuadran yang mana, bisa menyebabkan masalah lain yang lebih besar. Langkah paling aman bagi kita adalah menyelesaikan masalah sesuai dengan tipenya agar waktu yang kita miliki menjadi lebih efektif.

Scroll to Top