5 Langkah Melakukan Perubahan

Bagaimana cara mengubah mood seketika atau melakukan perubahan secara pasti?

Saya ingin membagikan cara ini kepada Anda, berdasarkan apa yang saya baca di buku “Think Small”, “Power of Habit”, “Atomic Habit”, dll buku seputar membangun kebiasaan.

Langkah-langkah di buku tersebut sudah saya praktekkan semua selama bertahun-tahun, dan memberikan hasil yang kemungkinan suksesnya diatas 80%. Apa saja?

0/ The Strong Why

Ini bab yang paling penting. Itulah kenapa saya kasih no 0. Renungkan dulu, kenapa Anda benar-benar ingin berubah? Apakah ada ancaman? Apakah ada masalah besar? Seringkali perubahan itu baru bisa terjadi ketika kita terancam. Jadi saran saya, pikirkan hal-hal terburuk apa yang akan terjadi jika Anda tidak berubah.

  • Jika saya tidak menurunkan berat badan menuju ideal, maka saya akan menjadi comorbid dan terancam virus Corona
  • Jika saya tidak tidur tepat waktu, maka di umur 45 saya akan mengalami demensia. Anak dan istri saya akan terancam kesejahteraannya.
  • Jika saya terus-terusan begadang, saya rentan meninggal sebelum 50 tahun. Anak saya bahkan belum kuliah. Siapa yang akan merawat dia?
  • Jika saya tidak punya rumah sebelum umur 40 tahun, maka saya tidak akan bisa membeli rumah. Sampai kapan saya mau bermalas-malasan bisnis?
  • Jika saya tidak membaca buku, maka tidak akan ada yang membacakan buku untuk saya. Akibatnya bisnis saya akan stuck karena saya sebagai leadernya punya mental pemalas dan bodoh. Siapa yang mau bekerja pada orang yang bodoh?

Carilah data dan statistik hal-hal terburuk apa yang akan terjadi pada Anda jika Anda tidak berubah. Ingat: “only the paranoid will survive”.

1/ Tentukan single activity

Saya pernah membagikan ini di status Facebook tahun lalu dengan istilah “specific little success”. Tentukanlah sebuah target saja, yang sederhana. Syaratnya, harus selaras dengan perubahan yang Anda inginkan.

Misal Anda ingin turun berat badan. Apa sih hal kecil yang bisa dilakukan, dan hal tersebut mendukung perubahan Anda menuju berat badan ideal? Yang saya lakukan dulu, puasa minimal 16 jam. Udah. Ini aja yang saya lakukan di awal. Saya targetkan 7 hari berturut-turut berhasil.

Ingat, kuncinya adalah: aktivitas spesifik, sederhana, mudah dilakukan berulang-ulang, tunggal.

2/ Tentukan pengawasnya

Dalam hal menurunkan berat badan, pengawas saya adalah istri. Dia tidak literally mengawasi, menegur, ataupun mengoreksi apa yang saya lakukan. Yang saya lakukan adalah bercerita saja tentang progress yang saya hasilkan, membagikan kesusahan, kebahagiaan, memeluknya saat berhasil mencapai sesuatu, dan meminta pendapatnya saat saya merasa stuck.

Bagian ini menurut saya adalah bagian terpenting dari membuat perubahan. Ketika Anda ingin membuat ruangan di rumah Anda segar, Anda harus membuka jendela dan pintu, membiarkan udara baru masuk.

Sama seperti mental state kita. Jika Anda tidak membuka pintu dan jendela jiwa Anda, hal-hal baru yang masuk tidak akan maksimal mengisi diri Anda. Sangat berbeda jika Anda membiarkan perasaan Anda mengalir keluar, Anda semacam mengizinkan hal baru masuk dan membuat perubahan baru.

3/ Tentukan metric sederhana

Fungsi metric ini adalah mengukur progress. Sudah sampai di mana perkembangan Anda. Tapi perhatikan, cara Anda memandang progress bisa malah menjadi boomerang.

Saran saya: ukurlah progress Anda terhadap hari kemarin, bukan terhadap kondisi ideal Anda.

Saya berkali-kali melihat orang gagal karena salah memandang progress. Dia membandingkan dirinya hari ini dengan tujuan besar dia. Ketika tujuan Anda adalah dari Bandung menuju Jakarta, maka perjalanan 100 meter akan terlihat sedikit dan tidak ada kemajuan jika dibandingkan dengan jarak Bandung – Jakarta yang 170 km.

Tapi jika dibandingkan dengan rumah Anda, wah 100 meter itu artinya sudah mengalami kemajuan lho!

Itulah kenapa saya juga mengatakan di status FB saya beberapa waktu lalu: saya bukan man of goal. Saya “mazhab”-nya adalah mengalir mengikuti arus sungai, tapi jangan sampai nabrak batu.

Saya menetapkan kondisi ideal saya, hanya untuk membangun trajectory. Seperti kita menatap bulan ketika malam.

Aktivitas saya dibangun selaras menuju kondisi tersebut, tapi saya tidak pernah menetapkan kapan saya akan tiba di sana.

Analogi yang tepat menurut saya ya sungai tadi. Saya tau bahwa saya harus berakhir di samudera, saya memilih di samudera mana saya akan berakhir, lalu saya memilih sungai mana yang akan saya layari.

Setelah saya menceburkan diri ke sungai, saya mengikuti arus, dan saya berusaha melakukan aktivitas yang benar agar saya bisa berakhir selamat di samudera dalam kondisi utuh.

4/ Tentukan rewardnya, dan jangan berhutang

Ini adalah penghargaan terhadap progress yang sudah Anda lakukan. Tetapkan di awal, pada milestone apa Anda akan menghadiahi diri Anda sesuatu.

Bagi beberapa orang rewardnya adalah fisik, bagi yang lain mungkin emosional. Coba Anda teliti benar-benar, mana reward yang paling meaningful untuk Anda.

Penting digarisbawahi bahwa jangan pernah berhutang reward. Contoh berhutang: Anda belum mencapai hasil yang sebenarnya Anda inginkan, lalu Anda posting di Instagram: “Alhamdulillah berhasil turun 2kg nih!” Padahal target Anda 20 kg.

Ini namanya ngutang. Anda sudah mendapat incentive berupa “like” dari teman-teman Anda untuk progress yang tidak signifikan bagi Anda. Sama artinya Anda “berhutang” reward di masa depan untuk Anda gunakan hari ini.

Akibatnya apa? Setelahnya Anda jadi loyo. Sama dengan sensasi ngutang. Pada saat udah dapat uangnya, jadi malas-malasan bayarnya.


So far inilah 5 hal yang menurut saya paling signifikan dalam membuat perubahan apapun. Sudah saya buktikan sendiri di dalam kehidupan pribadi, bisnis, apapun.

Silakan dipraktekkan.

 

 

Scroll to Top