Price War (Perang Harga)

Perang harga biasa terjadi di dalam market komoditas; misalnya minyak bumi, bahan alam, dan… barang-barang impor yang dijual di marketplace.

Kenapa bisa terjadi perang harga?

Karena added value-nya mentok. Sama. Setara. Beli minyak di US sama di Arab, ya sama aja standarnya kalau spesifikasi yang dibelinya sama.

Lalu gimana mengatasinya?

Kita bisa keluar dari persaingan harga dengan menambah added value. Tapi ingat, added value itu bukan sekedar ganti warna, pake model iklan, bayar iklan besar-besaran.. Bukan!

Added value itu ya beneran value. Ada nilai tambah beneran di dalam produknya.

Yang saya pernah tau produk dengan strong added value, salah satu produk MLM namanya 4Life Transfer Factor.

Apa added value-nya? Ya itu, sebuah molekul transfer factor (tf) di dalam produknya. Molekul TF ini “proven” meningkatkan kinerja sel T imun tubuh naik 263% (kalau tidak salah) & sudah dipatenkan oleh mereka sendiri.

Lalu muncullah turunannya..

  • Herbal untuk kekuatan jantung + transfer factor = TF Cardio
  • Herbal untuk sakit diabetes + transfer factor = TF Glucose
  • Bla bla bla + TF = New product yang main di blue ocean

True added value lahir karena effort & research. Anda memang bisa menciptakan “fake” value secara instan, tapi ini tidak akan long-lasting. Saya sudah melihat beberapa relasi bisnis saya up & down karena “fake” value ini. Mengulang-ulang proses terus.

Misal di industri fashion, diantara research ini bisa: model yang lagi tren, bahan yang inovatif (seperti milik uniqlo misalnya), price point yang paling tepat, kondisi daya beli ekonomi masyarakat, mungkin termasuk market shifting, dsb.

Kalo Anda cuma gonta ganti warna, gonta ganti model iklan, gonta ganti packaging, tanpa ada research di dalamnya, ya ini “nggedabrus” kalo ngomongnya “saya udah punya added value” 😁

Mungkin added value awal, iya. Tapi ya penambahannya nggak begitu strong. Konsumen hari ini adalah konsumen cerdas, mereka riset terlebih dulu. Mereka bisa membedakan & mencium kebohongan dari ribuan kilometer. Mungkin mereka bisa tertipu sekali, tapi tidak 2 kali.

Kalau Anda jualannya sama, bahannya sama, isinya sama, modelnya sama, manfaatnya sama dengan kompetitor Anda, lalu Anda merasa punya added value dengan kompetitor Anda karena nama “brand” nya beda, kemudian Anda juga merasa punya privilege untuk menaikkan harga lebih mahal dari kompetitor.. Itu namanya siap mati konyol 😄

Ini sudah hukum besi-nya bisnis. Orang hanya akan membeli the fittest price against value. Kalau value nya sama, kenapa harus beli lebih mahal?

Lambat laun bisnis kita akan tergerus dengan kompetitor, dan hukumnya price war akan berlaku: siapa yang lebih murah akan memenangkan pasar.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top