Investasi dan Circle of Competence

Tidak semua orang cocok bisnis toko online. Ada orang yang cocok berbisnis toko online, ada yang cocok properti, ada yang cocok content generation, product creation, dan berbagai macam business model lainnya. Banyak jalan menuju roma, dan tidak harus semua dipaksakan menjalankan satu hal saja. Tidak perlu diperdebatkan, dan tidak perlu malu-malu untuk mengakui kita lebih suka di bisnis model yang seperti apa.

Namun, apapun hal yang Anda lakukan, pastikan paling tidak itu adalah bisnis.

Artinya Anda membangun tim dan sistem. Brad Sugars mengatakan definisi bisnis adalah profitable and commercial enterprise that works without you. Mari kita breakdown.

  • Profitable: Artinya apapun yang Anda kerjakan, haruslah mendapatkan untung. Ya iyalah, masak rugi diteruskan? Hehehe..
  • Commercial: Apa yang Anda kerjakan, haruslah bernilai komersial. Paling tidak, suatu hari nanti. Maksudnya apa? Komersial, bisa dijual, bisa dijual sahamnya ke orang lain. Bisa di hand-over manfaatnya.
  • Works without you: Nah inilah sistem. Bisa bekerja by system. Sistem artinya bukan hanya sistem untuk mengakuisisi pelanggan, tapi juga sistem pertumbuhan organisasi sehingga bisa berkembang dan membesar. Tantangannya disini.

Banyak sekali pembahasan tentang bisnis, dan saya tidak ingin mengupas tentang itu lebih jauh. Inti dari bisnis adalah seperti definisi Brad Sugars diatas. Buatlah sistem. Besarkan. Segera masuk ke kuadran berikutnya.

Investor

Saya ingin mengulas mengenai apa yang akan kita lakukan setelah kita mampu membangun sebuah bisnis. Hal tersebut adalah: Be an investor. Ingat kuadran ini:

Kebanyakan kalau kita berpikir investasi, maka yang terbayang adalah pasar saham, pialang saham, dan sejenisnya. Anda bisa masuk kesana. Pelajari saham tertentu, predict the future, buat forecasting, akuisisi saham, lalu nikmati capital gain dan deviden. (Ini kalau ceritanya manis).

Tapi saran saya, kalau Anda benar-benar ingin investasi, mulailah dari industri atau hal-hal yang Anda benar-benar pahami. Membeli saham, saham di industri yang anda pahami. Menjalankan bisnis, di industri yang Anda pahami. Olah opportunity disana sehingga Anda bisa melakukan scaleup asset di industri yang Anda mengerti. Bukan investasi buta, sekedar beli saham tanpa dipelajari terlebih dulu, ataupun investasi bodong.

Saya sendiri pernah terjebak di investasi bodoh yang mengakibatkan rusak pertemanan dan hubungan keluarga. Oleh karena itu saya ingin mengulas hal ini, agar tidak ada lagi korban berjatuhan.

Circle of Competence

Charlie Munger, partner investor Warren Buffet, pernah mengemukakan mengenai konsep circle of competence. Apakah itu?

Disadari atau tidak, setiap kita sebetulnya mengembangkan sebuah keahlian pada sebuah kompetensi tertentu dalam hidup, baik melalui pengalaman ataupun belajar di sebuah fakultas/ilmu pengetahuan tertentu. Nah, inilah circle of competence kita.

Apakah circle of competence bisa diperbesar? Ya bisa saja, tapi butuh effort yang cukup besar, karena setiap “inchi” kompetensi yang melebar, akan memakan resource, bisa tenaga, bisa juga uang. Misalkan Anda ahli di bidang bisnis restoran, lalu ingin masuk ke industri bio-energi misalnya. Ini akan takes time dan effort. Kalau Anda cukup kuat menjalani prosesnya, silakan. Tapi kalau tidak, mending fokus ke kompetensi yang dimiliki.

Contoh lain, saya sendiri. Kompetensi saya ada di bisnis online. Segala yang berhubungan dengan paid traffic Facebook ads, insya Allah saya paham dan tidak sulit melakukan upgrade karena sudah puluhan ribu jam saya mempelajari Facebook ads. Demikian juga untuk fundamental bisnis online, saya menguasai. Itulah kenapa saya tidak merasa sulit untuk mengakuisisi bisnis online mulai dari puluhan juta hingga miliaran. Denyut jantungnya bisa saya takar.

Tapi ketika saya bertemu dengan orang yang ahli di bidang bisnis ground, pemasaran offline dengan omset jutaan dollar per tahun, mereka tidak berani untuk menjalankan bisnis online yang bahkan hanya puluhan ribu dollar. Ada ketakutan, karena diluar circle of competence mereka. Saya pun juga sama, menjalankan bisnis offline murni dengan tenaga sales keliling dari toko ke toko, mengerikan buat saya. Seribu dollar pun mikir-mikir. Nggak berani.

Jadi jalan cepat untuk menjadi ultra kaya adalah dengan menjadi investor hebat, dan jalan untuk menjadi investor hebat adalah menguasai sebuah circle of competence, and playing within. Bisa diperbesar pelan-pelan, tapi tidak untuk ke sebuah bisnis yang secara natural benar-benar berbeda kompetensi yang dibutuhkan. Quote yang menarik dari founder IBM:

“I’m no genius. I’m smart in spots—but I stay around those spots.”
— Tom Watson Sr., Founder of IBM

 

8 thoughts on “Investasi dan Circle of Competence”

  1. kalau masih awam, bisa memulai investasi pada produk perbankan yaitu deposito. Selain memiliki risiko yang relatif kecil, deposito juga mudah dijalankan. Kalau sudah jago, bisa masuk ke bursa efek…

Leave a Reply to Army Cancel Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top